Turnamen di Turin, Italia telah usai. Alexander Zverev tampil sebagai juara setelah mengalahkan unggulan nomor 2 dunia Daniil Medvedev. Ia menghancurkan semua ekspektasi penggemar tenis yang berpikir bahwa final akan mempertemukan Novak Djokovic melawan Daniil Medvedev yang tampil begitu baik selama fase grup.
Alexander Zverev Berhasil Raih Titel Juara
Pemain tenis asal Jerman Alexander Zverev mengakhiri musim tenis ATP Tour 2021 dengan hasil gemilang. Ia berhasil mendapatkan gelar Nitto ATP Final keduanya setelah mengalahkan Daniil Medvedev dalam tie break di set terakhir.
Alexander Zverev finish di urutan kedua dalam fase grup setelah kalah dari Daniil Medvedev. Pada pertandingan semifinal ia bertemu dengan pemain tenis nomor satu dunia Novak Djokovic dan berhasil menang dalam 3 set.
Kemudian ia berhasil mengalahkan Daniil Medvedev 6-4, 6-4 di pertandingan final memperebutkan trofi juara. Alexander Zverev adalah orang keempat di sejarah Nitto ATP Finals yang mampu mengalahkan dua pemain teratas bergabung bersama Ivan Lendi, Stefan Edberg dan Andre Agassi.
Ia mengatakan pada publik juga sangat senang dan ini adalah musim terbaiknya. Alexander Zverev juga sangat menantikan kejuaraan tahun depan.
Pemain tenis asal Jerman ini tiga tahun lalu juga berhasil mendapatkan trofi pada turnamen The O2 di London menghadapi Novak Djokovic dan Roger Federer. Tahun ini ia naik ke peringkat tiga dunia, pencapaian tertingginya selama berkarir di dunia tenis.
Tahun ini menjadi tahun kelima dimana seseorang yang bukan di urutan 4 besar dunia berhasil memenangkan Nitto ATP Finals dan Alexander Zverev telah memenangkan dua kali trofi selama lima tahun terakhir.
Daniil Medvedev Gagal Mempertahankan Gelar
Tahun ini, Daniil Medvedev berada di performa terbaiknya. Sayang, ia gagal mengakhiri musim dengan baik setelah kehilangan trofi di Turin.
2021 menjadi tahun kedua Rusia maju ke final dengan rekor 4-0 atau tak terkalahkan sama sekali. Tahun lalu Daniil Medvedev mampu mengalahkan Dominic Thiem dalam memperebutkan gelar. Sayang, tahun ini ia gagal mengalahkan Alexander Zverev yang tidak kehilangan servis sama sekali di final.
Daniil Medvedev menjadi pemain tenis gagal menjadi orang kedua yang bisa memenangkan kejuaraan berulang setelah Novak Djokovic di tahun 2012-2015. Kekalahan ini membuat rekor tak terkalahkan Daniil Medvedev di sembilan pertandingan berturut-turut usai. Ia akan mencoba yang terbaik untuk bisa mendapatkan gelar juara di musim depan.
Nitto ATP Finals Pindah ke Turin dengan Sukses
Tahun ini adalah debut Nitto ATP Finals ada di Turin, Italia setelah 12 tahun turnamen diadakan di London. Kota ini menyambut dengan baik para pemain bahkan penonton bersorak gembira ketika Alexander Zverer berhasil meraih kemenangan.
Italia menjadi begitu istimewa bagi para pemain tenis karena para penonton begitu energic. Turin menghadirkan para penonton yang bersorak paling keras di seluruh pertandingan.
Bahkan Alexander Zverev mengatakan Italia adalah tempat favoritnya untuk bertanding. Ia bahkan mengatakan bahwa Italia adalah tempat favoritnya untuk menjalani karir.
Seluruh kota ikut mempromosikan turnamen, bahkan desa seperti Piazza San Carlo memasang papan nama kejuaraan. Para peserta kejuaraan juga terkejut ketika para penggemar mengikuti mereka bahkan di luar pertandingan berlangsung.
Saat ini, Turin menjadi kota ke 15 yang menjadi tuan rumah Nitto ATP Finals setelah pertama kali diadakan di Tokyo pada tahun 1970.
Momen Mengikis Hati di Turin
Salah satu momen paling emosional yang terjadi selama tenis Nitto ATP Final 2021 ketika tuan rumah Matteo Berrettini mengundurkan diri karena cedera. Sebelum pertandingan keduanya, ia digantikan Jannik Sinner beberapa jam sebelum ia bermain di Miami Open.
Dengan dukungan penuh para penonton, Jannik Sinner bermain sempurna di Stadion Pala Alpitour dengan memenangkan pertandingan 6-2, 6-2.
Bahkan Jannik Sinner harus menjauh dari mikrofon karena sorakan penonton yang begitu keras mendukungnya. Ia mengatakan bahwa Italia tahun ini begitu spesial, Para penonton seakan bersatu mendukungnya di Pala Alpitour. Meskipun ia gagal mempersembahkan gelar juara, Jannik Sinner tetap senang.
Ia mengatakan bahwa suasana dari penonton begitu luar biasa, sorakan “Italia” memenuhi seisi stadion yang membuatnya sedikit bertanggung jawab untuk memenangkan pertandingan dengan baik.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan