Sampai saat ini belum ada yang bisa menghancurkan dominasi dari Roger Federer, Rafael Nadal dan Novak Djokovic di Tenis. Bahkan di turnamen Wimbledon bulan lalu, Novak Djokovic menjadi juara dan menyamai rekor Rafael Nadal dan Roger Federer.
Ia mengalahkan petenis Italia Matteo Berrettini yang berhasil menghentikan Rafael Nadal di semifinal. Namun saat ini sejumlah talenta muda mulai menunjukan potensi mereka di beberapa tahun terakhir. Munculnya talenta muda ini membuat dunia tenis makin seru dan banyak pertandingan yang layak untuk ditonton.
SBOTOP telah merangkum pemain yang memiliki talenta dan potensi untuk menjadi penguasa tenis di generasi selanjutnya.
Dominic Thiem – Austria
Pemain berkebangsaan Austria ini menjadi pemain yang memiliki potensi besar di dunia tenis. Ia bahkan pernah menunjukan performa terbaiknya saat melawan Rafael Nadal di Prancis Terbuka. Dominic Thiem menjadi harapan bagi negaranya untuk bisa mendominasi di atas lapangan.
Pemain yang memiliki keunggulan di backhand satu tangan ini benar-benar menakjubkan. Ia bisa melakukan rip cross court atau up the line untuk memenangkan pertandingan. Dominic Thiem memiliki gaya permainan yang sulit terbaca dan gerakan yang cepat.
Dia mampu mengadaptasikan kemampuan yang ia miliki dengan baik di atas lapangan tak peduli siapa lawannya. Dominic Thiem adalah tipikal pemain yang tak kenal Lelah. Pemain berusia 27 tahun ini menempati posisi 6 dunia bahkan ia baru saja menerima penghargaan defense in doubt di Amerika Terbuka.
Borna Coric – Kroasia
Banyak orang tercengang ketika melihat anak berusia 17 tahun mengalahkan legenda hidup tenis Rafael Nadal. Pada tahun 2014 Borna Coric yang masih berusia 17 tahun mengalahkan Rafael Nadal 6-2, 7-6 (4) saat Swiss Terbuka.
Semua orang tercengang meskipun beberapa orang berpendapat bahwa Rafael Nadal saat itu sedang dalam kondisi yang tidak fit. Namun terlepas dari itu semua, fakta bahwa Borna Coric memenangkan pertandingan tidak bisa dibantah.
Perjalanan Borna Coric setelah itu masih panjang. Menariknya pertandingan itu membuat ia tampil lebih percaya diri dan makin berkembang. Ia berhasil memenangkan penghargaan pertamanya di Madrid Terbuka pada tahun 2017.
Namun di tahun 2019 ia harus berjuang menghadapi cedera yang ia terima. Kini Borna Coric telah kembali ke dunia tenis. Ia berhasil masuk ke babak quarter final di Amerika Terbuka.
Nick Kyrgios – Australia
Pada tahun 2001 Roger Federer mencatatkan sejarah sebagai pemain berusia 19 tahun yang menembus dua perempat final grand slam. Tidak ada remaja yang bisa menorehkan catatan yang sama. Hingga di tahun 2015 pemain asal Australia Nick Kyrgios berhasil menorehkan sejarah yang sama.
Ia berhasil mengejutkan Rafael Nadal di Wimbledon dan mengalahkannya. Padahal saat itu ia masih berusia 19 tahun. Torehan in bukanlah sebuah kebetulan, dia seorang baseliner yang bisa memukul mundur para pemain hebat.
Kemampuan atletik dan permainannya yang begitu kuat di atas lapangan benar-benar menunjukan kepercayaan dirinya. Saat itu kekurangan Nick Kyrgios adalah pengalaman bermain. Kini ia menjadi pemain yang mungkin bisa menghancurkan legacy dari tiga petenis hebat dunia Rafael Nadal, Roger Federer dan Novak Djokovic.
Milos Raonic – Kanada
Pemain berdarah Yugoslavia dan berkebangsaan Kanada ini benar-benar bisa menggetarkan lawannya. Milos Raonic merupakan salah satu pemain dengan servis terbaik di dunia. Ia bahkan bisa mencapai 140 mph dengan mudah yang membuat lawannya tak berdaya.
Pukulan forehand menjadi keunggulan petenis asal Kanada ini. Kombinasi servis dan forehand ini yang membuat ia mampu membawa tiebreak setelah tiebreak. Memenangkan poin mudah dengan servis dan forehand menjadi andalan Milos Raonic.
Meskipun ia belum berhasil meriah satu penghargaan saat ini. Namun permainannya patut untuk di tonton. Milos Raonic hanya memerlukan keberuntungan dan bermain lebih dinamis di atas lapangan untuk bisa meraih gelar juara.
Di Tahun 2016 ia hampir meraih gelar juara Wimbledon namun kalah di final melawan petenis asal Inggris Andy Murray 6-4, 7-6 (7-3). 7-6 (7-2).
Grigor Dimitrov – Bulgaria
Setiap pemain yang dibandingkan dengan Roger Federer artinya ia melakukan hal benar. Grigor Dimitrov memiliki gaya permainan all-court yang mengingatkan penonton akan Roger Federer. Backhand satu tangan dan gaya permainan yang sering memotong jadi ciri khasnya.
Iab isa melakukan forehand atau memukul spin. Tapi aset terbesar Grigor Dimitrov adalah kemampuan atletisnya. Kecepatan dan kelincahan diatas lapangan jadi asset terbaiknya. Seperti Novak Djokovic ia bisa melakukan antisipasi di atas lapangan.
Kemampuan fisiknya membuat ia memiliki ketahan yang baik di atas lapangan. Pemain yang dijuluki “Showtime” ini mampu menunjukan kehebatannya di beberapa turnamen grand slam. Namun sayangnya meskipun ia sering kali menembus grand slam, Grigor Dimitrov belum mampu menjuarai turnamen satu pun.
Ia pernah mencapai grand final Wimbledon setelah mengalahkan Andy Murray di tahun 2014 namun sayangnya harus berhenti setelah kalah dari Novak Djokovic. Berbeda dengan Milos Raonic, Grigor Dimitrov belum memiliki kemampuan servis yang mematikan.
Jika ia terus berkembang dan melatih kemampuannya untuk menutupi beberapa kelemahan yang ada. Grigor Dimitrov tidak hanya mampu menembus grand slam. Namun menjadi juara bukanlah hal yang berlebihan baginya.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita TENIS dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan