Faktor absennya Edinson Cavani berpengaruh besar terhadap terhentinya langkah Uruguay pada babak perempat final FIFA 2018. Perancis yang kemudian menjadi juara adalah satu-satunya tim yang berhasil mengalahkan tim ini. Secara keseluruhan, penampilan tim berjuluk La Celeste ini terhitung bagus, walau belum mampu mengulangi pencapaian di FIFA 2010.
Data judi bola SBOBET menyebut pencapaian Uruguay di Piala Dunia 2010 adalah yang terbaik dalam 40 tahun terakhir. Saat itu, Uruguay berhasil menjadi juara keempat. Prestasi tersebut menyamai prestasi pada Piala Dunia 1970 di Meksiko.
Memang selepas era tahun 1950-an dimana Uruguay meraih juara Piala Dunia kali yakni pada tahun 1930 dan 1950, tim ini sudah tak pernah lagi mencapai babak final. Prestasi maksimalnya adalah mencapai babak semifinal.
Di FIFA 2018, prestasi Uruguay pun terhenti pada babak perempat final. Walau begitu, tetap saja ini prestasi yang membanggakan. Sebab mereka kalah dari Perancis yang merupakan juara dunia 2018.
Saat pertandingan perempat final, Uruguay juga tak bisa memainkan Edinson Cavani yang mengalami cedera. Hal itu berpengaruh besar terhadap kekalahan 2-0 dari Perancis. Adalah Raphael Varane dan Antoine Griezmann yang mengirim Uruguay untuk pulang kampung. Dua gol tersebut berasal dari ‘ulah’ Griezmann. Satu gol dicetaknya sendiri dan satu gol berasal dari assistnya.
Griezmann sendiri memiliki hubungan baik dengan sejumlah pemain Uruguay seperti Jose Gimenez dan Diego Godin. Sebab mereka bermain bersama di Atletico Madrid. Itulah sebabnya dalam perayaan kemenangan Perancis, Griezmann membawa bendera Uruguay.
Lepas dari itu, pertandingan perempat final antara Perancis vs Uruguay berlangsung alot. Tidak bermainnya Cavani berpengaruh besar sehingga Les Bleus sampai menguasai lebih dari 62 persen bola. Memang ini upaya maksimal yang bisa dilakukan oleh Uruguay di Piala Dunia.
Sebelum sampai ke perempat final, Uruguay menang atas Portugal pada babak 16 besar dengan skor 2-1. Dua gol Uruguay dicetak oleh Cavani pada menit ke-7 dan 62. Nah, di pertandingan inilah Cavani mengalami cedera. Kurang lebih 16 menit sebelum pertandingan berakhir, Cavani terlihat meringis kesakitan. Pemain ini pun diganti oleh Cristian Stuani. Cedera Cavani terjadi pada bagian betis. Dan itu yang kemudian membuatnya absen dalam laga perempat final.
Sebelum itu terjadi, Cavani sudah mencetak tiga gol. Mungkin saja jumlah golnya itu bisa bertambah seandainya pemain PSG ini tidak mengalami cedera.
Sebelum sampai ke fase knock out, Uruguay juga berhasil menjadi juara grup A dengan tiga kemenangan. Uruguay menang 1-0 atas Mesir, menang 1-0 atas Arab Saudi dan menang 3-0 atas Rusia.
Duet Sehati Cavani-Suarez
Di timnas Uruguay, duet Edinson Cavani dan Luis Suarez memang tak tergantikan. Maka ketika salah satu pemain tak bisa dimainkan, hal ini berpengaruh besar terhadap kekuatan tim Uruguay.
Luis Suarez akhirnya berduet dengan Christian Stuani pada laga perempat final lawan Perancis. Duet ini sulit untuk menembus lini belakang Perancis yang dikawal oleh Umtiti dan Varane. Memang secara keseluruhan, Perancis lebih baik dari Uruguay. Tim asal Amerika Selatan ini sudah berjuang keras untuk bisa sampai ke tahap ini.
Yang menarik juga dibicarakan adalah bagaimana Uruguay di Piala Dunia 2022. Sebab pada Piala Dunia yang akan dilangsungkan di Qatar itu, jika Uruguay berhasil lolos, maka sejumlah pemain yang kini masuk dalam skaud Uruguay akan bertambah lanjut usianya.
Sebut saja, tiga striker Uruguay yaitu Luis Suarez, Edinson Cavani dan Cristian Stuani saat ini sudah sama-sama berusia 31 tahun . Artinya empat tahun lagi, ketiga pemain itu akan berusia 35 tahun. Tentu ini usia yang tidak ideal untuk pemain bola.
Tak hanya ketiga pemain tersebut, pemain Uruguay lainnya juga banyak yang berusia 30-an tahun. Seperti Cristian Rodriguez dan Carlos Sanchez yang sekarang sudah berusia 32 tahun. Lalu bek Diego Godin dan Maxi Pereira masing-masing juga sudah berusia 32 dan 33 tahun. Selain itu juga ada Martin Caceres yang sudah 30 tahun. Dan juga kiper Fernando Muslero saat ini usianya sudah 31 tahun.
Dengan demikian, memang Uruguay perlu melakukan penyegaran terhadap skuadnya. Tim ini perlu mendatangkan muka-muka baru agar bisa bersaing lebih lagi. Sekalipun hal itu juga tidak mudah, sebab skuad ini identik dengan nama besar seperti Luis Suarez, Edinson Cavani dan Diego Godin.
Pelatih Uruguay mulai perlu mempertimbangkan untuk memainkan pemain muda Uruguay seperti Marcelo Saracchi, Gonzalo Carneiro, Facundo Waller, Nicolás De La Cruz, dan Giorgian De Arrascaeta.
Marcelo Saracchi tahun ini bermain di klub RB Leipzig setelah sebelumnya bermain di klub Argentina, River Plate. Sementara Gonzalo Carneiro akan memulai petualangan barunya musim ini Sao Paolo.
Ya, itulah nantinya muka-muka baru yang akan mengisi skuad uruguay masa depan. Tentu proses transformasi itu harus segera dilakukan agar Uruguay tetap bisa berprestasi cemerlang di kancah sepakbola dunia.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita PIALA DUNIA 2018 dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan