Diego Costa mencetak satu-satunya gol dalam kemenangan 1-0 Spanyol atas Iran. Gol tersebut dicetaknya di babak kedua, tepatnya pada menit ke-54. Tambahan gol ini membuatnya membuntuti Cristiano Ronaldo yang berada di puncak top skor sementara FIFA 2018 dengan empat gol.
Tiga gol yang sudah dicetak oleh Costa. Keganasan Costa mengingatkan kembali penampilan pemain ini saat begitu luar biasa bersama klubnya. Baik ketika memperkuat Atletico Madrid di musim 2010 sampai 2014 dengan torehan 43 gol maupun saat memperkuat Chelsea pada musim 2014 sampai 2017 dengan 52 golnya.
Ya Costa telah kembali tampil cemerlang. Dan ini bisa menjadi sinyal bahaya bagi siapapun lawan Spanyol berikutnya.
Dari pengamatan SBOBET, gol yang dicetaknya itu merupakan hasil pantulan dari upaya pemain belakang Iran, Ramin Rezaeian untuk membuang bola. Tendangannya justru memantul mengenai kaki Costa dan meluncurlah bola itu ke gawang Iran.
Gol yang biasa saja sebetulnya dan bisa disebut kebetulan. Tapi tetap saja hal itu menjadi gol bagi pemain Spanyol ini. Selain tertinggal dengan Cristiano Ronaldo yang sudah mencetak empat gol, pemain ini juga bersaing dengan Denis Cheryshev yang juga sudah mencetak tiga gol. Gol ketiga Cheryshev dicetak ketika Rusia menang 3-1 atas Mesir.
Update FIFA 2018 juga mencatat nama lainnya yang berpeluang besar untuk menggondol sepatu emas adalah Romelu Lukaku. Pemain tersebut sudah mencetak dua gol dalam pertandingan Belgia melawan Panama.
Hasil Positif bagi Spanyol
Kemenangan Spanyol atas Iran juga membuat klasemen grup B berhasil dipuncaki tim Matador. Spanyol berhasil mengumpulkan empat poin hasil dari dua pertandingan dan berjumlah sama poin dengan Portugal.
Sementara, Iran berada di peringkat ketiga dengan satu poin. Meski kalah, tapi Iran masih punya peluang untuk lolos. Tentu tim Asia itu harus menang di pertandingan terakhirnya melawan Portugal.
Sebetulnya dalam pertandingan Spanyol vs Iran, tim Iran berhasil menyarangkan satu gol. Namun gol dari Saeid Ezatolahi itu dianulir oleh wasit karena sebelumnya rekan setimnya Karim Ansarifard terperangkap off-side.
Padahal pemain Iran sudah merayakan gol tersebut. Namun keputusan wasit kemudian membatalkan terjadinya gol pada menit ke-62 itu. Jelas itu mengecewakan bagi tim Iran.
Secara umum permainan Iran juga sangat baik karena mampu membuat Spanyol kesulitan untuk mencetak peluang. Iran lebih sering menunggu dan mengandalkan serangan balik.
Di babak pertama, Spanyol baru berhasil membuat peluang pertama melalui David Silva pada menit ke-25. Tendangan bebas Silva tersebut masih bisa ditangkap oleh kiper Ali Beiranvand.
Lucas Vazques Tampil Mengesankan
Lucas Vazques bersama Dani Carvajal diturunkan sebagai starter dalam pertandingan ini. Kedua pemain yang berposisi di sayap kanan Spanyol itu tampil cukup mengesankan.
Dani Carvajal dipercaya sebagai salah satu bek kanan terbaik di Piala Dunia ini. Hal itu sebelumnya sudah dibuktikannya bersama Real Madrid. Penampilannya semalam pun menunjukkan kemampuannya tak berubah.
Begitu juga dengan penampilan Lucas Vazques semalam tampil bagus. Kerjasama dengan Davis Silva dan Isco seringkali merepotkan barisan pertahanan Iran.
Sisi kanan memang mampu dimanfaatkan maksimal oleh Spanyol. Kedua pemain ini mampu menjalankan fungsinya dengan baik untuk membantu kemenangan Spanyol.
Meski demikian Iran juga sudah membuktikan dirinya tampil bagus. Lini belakang Iran sejauh ini baru kebobolan satu gol. Bahkan Spanyol pun hanya mampu mencetak satu gol saja. Tentu ini perlu diperhatikan betul oleh Portugal yang akan menjadi lawan Iran berikutnya.
Bila ditelusuri lebih jauh memang pertahanan Iran ini termasuk yang sulit dibobol. Dalam pertandingan uji coba lawan Lithuania misalnya Iran berhasil menang 1-0. Begitupun ketika ujicoba melawan Uzbekistan, Iran juga menang 1-0. Hasil clean sheat ini cukup sering diperoleh oleh skuad Iran.
VAR Penyelamat Spanyol
Diterapkannya teknologi VAR patut disyukuri oleh pemain Spanyol. Seandainya tidak ada teknologi tersebut, sangat mungkin gol yang dicetak pemain Iran disahkan.
Gol yang sudah membangkitkan semangat Iran kemudian dianulir oleh wasit. Walau pemain Iran sempat memohon agar wasit mengesahkan gol tersebut, tapi dari teknologi VAR terlihat pemain Iran sudah terjebak offside.
Kejadian tersebut mencatatkan Iran sebagai tim pertama yang dianulir golnya karena teknologi VAR.
Selain itu kemenangan Spanyol juga ditentukan oleh kemampuannya menerapkan strategi tiki-taka dengan baik. Total Spanyol menguasai sampai 78 persen penguasaan bola.
Walau begitu, hal itu tak serta merta membuat banyak gol tercipta. Lepas dari kokohnya pertahanan Iran, memang rasanya ada yang perlu dilakukan Fernando Hierro untuk mempertajam skuadnya.
Menempatkan lima gelandang sekaligus yaitu Lucas Vazquez, Isco, Sergio Busquets, Iniesta dan David Silva memang terbukti bagus untuk meningkatkan dominasi permainan tim. Namun memang rapatnya pertahanan Iran yang menghalangi Spanyol untuk bisa mencetak lebih banyak gol.
Di babak kedua, Hierro juga mencoba memasukkan sejumlah pemain baru yaitu Koke, Marco Asensio dan Rodrigo Moreno. Namun hingga akhir laga, tak ada tambahan gol yang terjadi.
Yang jelas kini Costa tengah berkonsentrasi untuk terus mengejar Cristiano di puncak top skor. Di pertandingan terakhir grup B saat Spanyol berhadapan dengan Maroko mungkin saja Costa bisa kembali menambah golnya.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita PIALA DUNIA 2018 dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan