Saat Piala Afrika 2021 menuju ke babak gugur, ada tim-tim yang telah menempatkan diri mereka sebagai favorit dengan penampilan mengesankan di babak penyisihan grup, misalnya saja Nigeria, tuan rumah Kamerun, hingga Pantai Gading yang membuat sang juara bertahan Aljazair tersingkir.
Akan tetapi dari tiga negara favorit itu, Nigeria malah dikalahkan Tunisia dengan skor tipis 0-1. Padahal Nigeria telah memantapkan diri mereka sebagai prospek untuk merebut trofi ketika menjadi satu-satunya tim yang memenangkan tiga pertandingan babak penyisihan grup.
Dalam pertandingan pertama, mereka mengalahkan Mesir yang memiliki segudang nama besar yang tampil di level tertinggi klub Eropa.
Sebuah gol Kelechi Iheanacho membuat Nigeria unggul di babak pertama dan mereka tidak pernah melihat ke belakang. Super Eagles mendominasi pertandingan dan akhirnya menang dengan skor 1-0.
Kemudian Nigeria menang dengan skor 3-1 di pertandingan kedua, menampilkan kombinasi keterampilan kreatif dan finishing yang tajam. Kemenangan 2-0 yang menentukan atas Guinea-Bissau pun mengukuhkan Nigeria sebagai peserta favorit di edisi Piala Afrika kali ini.
Moses Simon adalah bintang turnamen mereka sepanjang turnamen, bahkan golnya melawan Sudan menunjukkan hal ini, dimana permainannya sangat cair dan mengacak-acak lini pertahanan tim lawan. Namun sekali lagi sayangnya Super Eagles sudah gugur di Piala Afrika 2021.
Dan berikut adalah ulasan SBOTOP tentang tim-tim favorit tersisa untuk memenangkan Piala Afrika 2021.
KAMERUN
Sementara Simon adalah pemain dengan keunggulan teknis di turnamen sejauh ini bagi Kamerun, bintang utamanya adalah Vincent Aboubakar, sang pencetak gol handal untuk tuan rumah. Tidak ada pemain lain yang bisa menyamai perolehan lima golnya di fase grup, apalagi para pesaingnya paling banyak mencetak dua gol.
Ketika Kamerun menyuntikkan dinamisme ke dalam Piala Afrika 2021 dengan kemenangan 4-1 atas Ethiopia, Aboubakar memimpin dengan dua gol dalam waktu tiga menit dengan menunjukkan kecepatan yang merepotkan dan keterampilan finishing yang luar biasa telah menjadi hiburan sepanjang turnamen. Para penggemar Kamerun yang terpesona menyamakannya dengan Lionel Messi.
Aboubakar adalah aset terbesar Kamerun di babak gugur, tetapi The Indomitable Lions membanggakan bakat besar di tempat lain di lapangan, terutama rekan duet Aboubakar, yaitu penyerang milik Olympique Lyon Karl Toko Ekambi, yang mencetak dua gol bagus di babak penyisihan grup.
Kamerun juga mendapat keuntungan sebagai tuan rumah, karena kebanggaan dan antusiasme penggemar mereka berhamburan di sekitar tribun untuk meningkatkan semangat tim mereka dan mengintimidasi lawan.
Namun demikian, Tanjung Verde mengekspos kelemahan pertahanan Kamerun saat mereka menahan imbang di pertandingan terakhir babak penyisihan grup, memanfaatkan sedikit kecerobohan untuk menyerang dan akhirnya mencetak gol melalui Garry Rodrigues.
PANTAI GADING
Terkadang pertandingan yang paling menyenangkan dalam sebuah turnamen adalah pertandingan di mana tim favorit yang berkinerja buruk diekspos dengan kejam, misalnya saja saat Jerman mengalahkan Brasil dengan skor 7-0 di Piala Dunia 2014.
Kemenangan Pantai Gading atas Aljazair dengan skor 3-1 tidak dalam skala itu. Tapi mereka memberikan sesuatu yang mendebarkan dalam sepak bola menyerang yang menampilkan gol dari tiga aset terbesar mereka, yaitu gelandang box-to-box AC Milan Franck Kessié, gelandang PSV Eindhoven Ibrahim Sangaré dan penyerang Arsenal Nicolas Pépé.
The Elephants menunjukkan ketekunan dan tekad dalam kemenangan mereka melawan Guinea Khatulistiwa, sebuah tim yang disiplin dan taktiknya mengimbangi kurangnya kualitas para pemainnya.
Hasil imbang Pantai Gading melawan Sierra Leone menunjukkan dua aset penyerang mereka yang luar biasa, yaitu Sébastien Haller dari Ajax – pencetak gol terbanyak Liga Champions UEFA sejauh musim ini – dan Wilfried Zaha dari Crystal Palace yang konsisten di Premier League.
Namun Badra Sangaré harus mempertahankan performanya di pos penjaga gawang, setelah aksi blunder di injury time yang aneh membuat Sierra Leone menyamakan kedudukan, menodai rekor Pantai Gading yang seharusnya bisa sempurna.
FAVORIT LAINNYA
Sejumlah pakar memprediksi negara mana saja yang akan memenangkan Piala Afrika 2021 sebelum turnamen digelar, tapi Gabon telah menjadi salah satu tim yang paling menarik di Piala Afrika kali ini.
Pierre-Emerick Aubameyang meninggalkan skuat, kembali ke klubnya Arsenal setelah terinfeksi Covid-19. Duo penyerang Jim Allevinah dan Aaron Boupendza menjadi pengganti sang kapten. Akan tetapi mereka sudah dikalahkan oleh Burkina Faso melalui adu penalti.
Di sisi lain, Senegal juga memuncaki klasemen grup dan tampil seperti yang diharapkan. Tapi mereka hampir tidak mendapatkan kemenangan.
Tim yang terdiri dari Sadio Mané dari Liverpool dan Edouard Mendy dari Chelsea ini meraih kemenangan berkat penalti yang memberi keunggulan 1-0 di menit-menit terakhir injury time melawan tim kecil seperti Zimbabwe.
Dua hasil imbang tanpa gol terjadi saat melawan Guinea dan Malawi. Melihat situasi itu muncul pertanyaan apakah Teranga Lions akhirnya membalikkan keadaan di babak gugur? Karena pada dasarnya tim yang satu ini memiliki banyak bakat kelas dunia dan berpengalaman, dan akan menarik untuk melihat sejauh mana Senegal melangkah di Piala Afrika 2021. Jadi simak terus ulasan dari SBOTOP tentang gelaran Piala Afrika 2021 yang sebentar lagi berakhir, atau tepatnya pada awal Februari 2021.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan