Paul Pogba tengah berada di situasi sulit pada musim ini. Bintang dari klub Manchester United tersebut dinilai “melompong” selama paruh akhir musim. Berakhir dengan kurangnya gol yang dapat diraih sang pemain unggulan. Menariknya, ditengah banyaknya cacian dan juga kritikan yang dialamatkan kepadanya, Paul Pogba justru menyebut hal tersebut karena Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Inilah salah satu berita terkait bintang Liga Italia, Cristiano Ronaldo pada pekan ini.
Pogba, pemain yang ikut meraih trofi Piala Dunia 2018 ini memang tak sepenuhnya memberikan permainan yang benar-benar buruk selama membela The Red Devils musim ini. Sebaliknya, Paul Pogba, pemain internasional tersebut memenuhi target 16 gol di semua kompetisi sepanjang musim 2018/19. Tak itu saja, Paul Pogba juga mencatatkan 11 assist. Kedua catatan tersebut merupakan rekor produktif pribadi untuk sang striker.
Namun sayangnya, semua pencapaian tersebut sekan tidak terasa cukup. Paul Pogba sendiri mengungkap bahwa kritikan yang dialamatkan kepadanya tak seharusnya terjadi, bila bukan karena dua pemain mega bintang di dunia sepak bola saat ini: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Bahkan lebih jauh, sang pemain di tim nasional Prancis tersebut mengungkap dirinya akan mendapatkan elu-eluan dengan mencetak 16 gol serta 11 assist, bila bukan karena Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Kedua pemain mega bintang di Spanyol serta Italia ini disebut meletakan standard yang terlalu tinggi. Sehingga pencapaian pemain lain seakan tidak cukup untuk mendapatkan apresiasi.
Pogba mengatakan kepada media: “Sepak bola telah banyak berubah. Saya tumbuh menyaksikan eksploitasi juara hebat, legenda nyata seperti [Alessandro] Del Piero, [Luis] Figo, [Francesco] Totti dan banyak lainnya.
“Semua telah menjadi juara, yang terbaik di dunia, tetapi mungkin banyak dari mereka tidak mencapai lebih dari 20 gol per musim.
“Sekarang data, statistik, angka, sering tampaknya menjadi satu-satunya parameter penilaian.
“Itu, di satu sisi, bagus, itu adalah bagian dari evolusi sepakbola modern dan keinginan untuk bermain bola semakin banyak. Tetapi kita sering cenderung lupa betapa sulit untuk selalu mencetak lebih dari 20 gol, bahkan untuk pemain besar.
“Dan hari ini mungkin bahkan lebih, karena jarak antara tim-tim tingkat tinggi telah berkurang, terutama di kompetisi besar.
“Messi dan Ronaldo telah menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir: melakukan apa yang mereka lakukan, mempertahankan statistik itu – itu pengecualian, bukan norma.”
Tingkatan yang ditunjukan oleh Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo disebut oleh Paul Pogba sebagai sebuah pengecualian. Aksi yang terbaik. Permainan pemain bintang dari Juventus, Cristiano Ronaldo serta semua prestasi dan gol yang dicapai musim ini seharusnya tak dijadikan norma di sepak bola. Sehingga pemain dengan aksi dibawah Cristiano Ronaldo tak mendapatan kritikan keras.
Menjadikan sosok pemain mega bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sebagai acuan, diungkap oleh Paul Pogba sangat tidak adil. Seorang pemain dapat mencetak banyak gol namun tetap akan dinilai tidak cukup. Ini karena standar serta norma yang digunakan oleh pemain bergantung pada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Pogba juga menambahkan “Jika seorang penyerang hari ini mencetak sepuluh atau 15 gol, ia kemungkinan akan diberitahu bahwa itu tidak cukup. Tetapi pekerjaan pemain harus dinilai dengan perspektif.
“Anda harus ingat bahwa seseorang seperti Pavel Nedved memenangkan Ballon d’Or tanpa timnya memenangkan Liga Champions atau tanpa mencetak banyak gol sendiri. Dia hanya yang terbaik dalam perannya dan diberi penghargaan atas apa yang mampu dilakukannya di lapangan.”
Tak hanya karena mega bintang Juventus Cristiano Ronaldo dan Barcelona, Lionel Messi saja, Paul Pogba menyalahkan kritikan yang dialami karena posisi di dalam tim The Red Devils.
Sang pemain bintang menyebut, dirinya sebenarnya dapat bermain di berbagai posisi berbeda. Hal tersebut tak akan menjadi masalah. Sayangnya, dua pelatih Manchster United musim ini, Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer dianggap kesulitan menemukan posisi yang tepat untuk sang pemain. Pada akhirnya Paul Pogba memainkan posisi yang sebenarnya tak terlalu tepat untuknya. Meninggalkannya dalam permainan yang mendapatkan kritikan sebagai performa yang terus menurun musim ini.
Di posisi saat ini, Paul Pogba menyebut dirinya kesulitan untuk berkembang. Ia pun menegaskan, walau sepanjang karirnya sudah pernah bermain di posisi berbeda, namun tak pernah sesulit seperti saat ini. Hal tersebut dianggap menjadi salah satu penyebab penurunan dari performa yang dialami.
Pogba menambahkan: “[Saya bisa bermain] di kanan, di kiri, di depan. Saya tidak terlalu peduli.
“Saya bisa bermain di belakang para penyerang, di depan pertahanan. Itu tergantung pada ide-ide pelatih, gaya dan filosofi tim yang saya mainkan.
“Karena kita tidak pernah bisa melupakan bahwa sepak bola adalah permainan tim dan jika tim bekerja sama dengan baik, kita semua akan lebih senang.
“Paul di sini atau Paul di sana: Paul adalah gelandang dan tugasnya, lebih dari sebelumnya, membantu tim melakukan apa yang mereka ingin lakukan – melampaui obsesi dengan gol, terutama di depan para pemain di posisi saya. Untungnya, saya juga mencetak gol, tetapi bukan itu yang penting dalam kasus saya.”
Ya, itulah salah satu berita heboh menyangkut Liga Italia pekan ini. Ikuti terus info bolanya di SBOBET.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan