Premier League secara luas dianggap sebagai salah satu liga sepak bola paling kompetitif dan menarik di dunia. Dengan beberapa tim dan pemain terbaik yang bersaing satu sama lain, tidak mengherankan jika liga tersebut telah menghasilkan beberapa kisah ‘underdog’ yang paling luar biasa dalam sejarah olahraga ini.
Dari tim yang telah mencapai hal yang mustahil dan menghindari degradasi hingga tim yang telah memenangkan gelar liga melawan segala rintangan, Premier League telah menghadirkan semuanya. Dan berikut ini adalah ulasan SBOTOP tentang beberapa kisah ‘underdog’ terbaik dalam sejarah Premier League sejauh ini.
PROMOSI WIGAN ATHLETIC
Promosi Wigan Athletic ke Premier League pada tahun 2005 adalah kisah ‘underdog’ sejati, karena mereka belum pernah berkompetisi di level atas sepak bola Inggris. Tim yang saat itu bermain di Championship secara luas dianggap sebagai tim papan tengah dengan sedikit peluang untuk mencapai promosi ke Premier League. Namun, di bawah manajemen Paul Jewell, Wigan Athletic mampu melawan rintangan dan mencapai sesuatu yang benar-benar luar biasa.
2004/2005 adalah musim pertama Wigan Athletic di Championship. Mereka telah dipromosikan dari League One pada musim sebelumnya, tetapi tidak ada yang mengharapkan mereka untuk mencapai promosi ke papan atas Inggris secepat ini. Namun, Wigan Athletic memulai musim dengan luar biasa dan dengan cepat memantapkan diri sebagai salah satu tim teratas di liga.
Seiring berjalannya musim, Wigan Athletic terus meraih poin dan akhirnya menemukan diri mereka dalam perlombaan promosi. Dengan hanya beberapa pertandingan tersisa di musim ini, mereka berada dalam posisi yang kuat untuk mendapatkan promosi ke Premier League. Di hari terakhir musim, Wigan Athletic mengamankan promosi ke Premier League dengan kemenangan 2-1 atas Reading.
KEMENANGAN BLACKBURN ROVERS
Premier League musim 1994/1995 akan selamanya dikenang sebagai salah satu kisah ‘underdog’ terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris. Musim itu, Blackburn Rovers, yang belum pernah memenangkan gelar liga sejak 1914, menjadi penantang dan memenangkan Liga Utama melawan semua ekspektasi.
Blackburn Rovers, tim yang menghabiskan sebagian besar sejarahnya di liga-liga bagian bawah, dianggap ‘underdog’ saat menjuarai Premier League pada musim 1994/1995. Mereka dipimpin oleh Kenny Dalglish, yang ditunjuk sebagai manajer pada tahun 1991. Di bawah bimbingannya, Blackburn Rovers mencapai promosi pada tahun 1992 dan finish keempat di klasemen liga pada musim pertama mereka di divisi teratas Inggris.
Strategi Kenny Dalglish adalah mendatangkan beberapa pemain kunci untuk memperkuat tim, seperti Alan Shearer, yang merupakan pemain termahal di liga saat itu, dan juga Chris Sutton. Para pemain ini mampu memberi tim daya gedor yang sangat dibutuhkan, dan mereka membantu tim menantang Manchester United, yang merupakan juara bertahan.
Seiring berjalannya musim, Blackburn Rovers masuk ke dalam persaingan ketat untuk gelar liga dengan Manchester United. Mereka mampu mempertahankan keunggulan di puncak klasemen dan akhirnya menyalip The Red Devils untuk memenangkan gelar Premier League dengan selisih satu poin.
IMPIAN LEICESTER CITY
Pada musim 2015/2016, Premier League menampilkan salah satu kisah ‘underdog’ terbesar dalam sejarah olahraga saat Leicester City memenangkan gelar liga melawan segala rintangan.
Leicester City baru dipromosikan ke Premier League pada musim sebelumnya, dan mereka secara luas dianggap sebagai salah satu favorit untuk diturunkan kembali ke Championship. Namun, di bawah manajemen Claudio Ranieri, klub berjuluk The Foxes itu mengejutkan dunia sepak bola dengan tidak hanya menghindari degradasi, tetapi juga memenangkan gelar Premier League.
Leicester City memulai musim dengan sedikit ekspektasi, tetapi mereka dengan cepat memantapkan diri sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan. Mereka memenangkan pertandingan pertama musim itu melawan Sunderland, dan mereka terus mengumpulkan poin sepanjang paruh pertama musim. Pada saat periode Natal tiba, The Foxes berada di puncak klasemen, dan mereka dianggap sebagai penantang gelar yang sah.
Saat paruh kedua musim dimulai, Leicester City menghadapi persaingan ketat dari tim seperti Tottenham Hotspur dan Arsenal, tetapi mereka terus meraih poin dan mempertahankan keunggulan mereka di puncak klasemen. The Foxes menghadapi beberapa pertandingan penting menjelang akhir musim, tetapi mereka keluar sebagai pemenang di sebagian besar pertandingan tersebut. Dengan hanya beberapa pertandingan tersisa, terlihat jelas bahwa Leicester City akan memenangkan gelar Premier League.
Pada 2 Mei 2016, Leicester City mengamankan gelar dengan sisa dua pertandingan setelah Tottenham Hotspur hanya bisa bermain imbang melawan Chelsea. The Foxes menjuarai liga dengan total 81 poin, unggul 10 poin dari posisi kedua yaitu Tottenham Hotspur. Mereka mencapai prestasi ini dengan skuat muda dan relatif tidak dikenal, dengan pemain termahal seharga 8 juta poundsterling, angka yang relatif rendah untuk Premier League.
Hal itu pun menjadi titik balik karena di musim-musim setelahnya, Leicester City cukup konsisten dan beberapa kali masuk ke persaingan gelar Premier League. Dan sampai saat ini, klub berjuluk The Foxes tersebut masih bersaing di liga papan teratas Inggris, bahkan mungkin saja dapat memenangkan gelar liga berikutnya jika menemukan titik balik serupa pada 2016.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan
