Premier League adalah tempat yang sulit bagi manajer manapun untuk berkarir karena kesabaran dari pemilik klub yang terbilang rendah, terutama untuk klub yang memiliki awal yang sulit atau mendekam di bagian bawah klasemen.
Sampai pekan ke-13 Premier League, setidaknya ada enam klub Premier League yang telah melakukan perubahan manajerial.
Liga sepak bola terbaik di dunia ini pun memiliki rasio pemecatan manajer tertinggi dari liga-liga top Eropa lainnya, dan bahkan memiliki jumlah pemecatan tertinggi dalam 11 tahun terakhir.
Dan berikut adalah ulasan SBOTOP tentang tim-tim Premier League mana saja yang telah memecat manajernya, dan siapa saja penggantinya.
WATFORD
Tidak ada yang mengejutkan, Watford melanjutkan musim dan memecat manajer mereka lagi. Jurgen Klopp menyimpulkannya dengan cukup baik ketika dia mengatakan bahwa sebelum seseorang mendapat waktu untuk mengetahui nama lawannya, sosok yang dimaksud sudah pergi dan orang baru akan mengambil alih.
Mantan manajer Leicester City yang memberi trofi Premier League beberapa tahun lalu, Claudio Ranieri, mendapat pekerjaan baru musim ini dan ditunjuk sebagai manajer baru Watford. Kemenangan 4-1 atas Manchester United membuktikan bahwa pria berkebangsaan Italia itu semakin menguasai pekerjaannya dan bisa menjadi sosok yang mengubah nasib Watford di akhir musim ini.
NEWCASTLE UNITED
Setelah bertahun-tahun penuh gejolak di bawah kepemilikan Mike Ashley, para penggemar Newcastle United melihat perubahan menjanjikan setelah konsorium yang dipimpin Arab Saudi membeli klub berjuluk The Magpies itu.
Para penggemar juga tidak senang dengan cara Steve Bruce mengelola skuat dan keinginan mereka menjadi kenyataan karena pemilik baru telah menunjuk Eddie Howe sebagai manajer baru.
Namun The Magpies masih belum merasakan kemenangan musim ini dan menjadi calon klub degradasi jika melihat pencapaian sejauh ini. Howe memiliki tugas yang sangat berat di depannya dan akan mencari beberapa pemain berkualitas di jendela transfer Januari untuk bala bantuan.
TOTTENHAM HOTSPUR
Tottenham Hotspur memenangkan tiga pertandingan beruntun di awal musim, termasuk kemenangan mengesankan atas sang juara bertahan Manchester City.
Tapi musim The Lilywhites berubah cukup cepat setelah menjalani derby London. Kekalahan 0-3 melawan Manchester United adalah hasil terakhir yang membuat Nuno Espirito Santo dipecat, terlebih lagi dia membuat Spurs gagal menang dalam sejumlah pertandingan.
Setelahnya, dewan klub berbasis London itu menunjuk Antonio Conte sebagai manajer baru, dan berharap membalikkan situasi setidaknya finish di zona kompetisi Eropa untuk musim depan.
NORWICH CITY
Sejak awal musim 2021/2022, banyak orang yang yakin bahwa Norwich City akan menjadi salah satu klub yang akan terdegradasi musim ini.
The Canaries mengalami promosi dan degradasi berulang kali, dan hal itu terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Melihat performa klub yang jauh dari kata konsisten, Daniel Farke akhirnya dipecat oleh Norwich City dan sebagai gantinya, dewan klub mendatangkan Dean Smith yang memiliki periode sukses di Premier League bersama Aston Villa.
Langkah itu pun telah membuahkan hasil saat Norwich City meraih kemenangan di pertandingan perdana Smith sebagai manajer.
ASTON VILLA
Aston Villa menjadi berita utama berbagai media selama jeda internasional November saat mereka memecat Dean Smith dan merekrut mantan kapten Inggris dan Liverpool, Steven Gerrard.
Itu adalah keputusan yang berat bagi Gerrard untuk meninggalkan Rangers di pertengahan musim karena sedang memperjuangkan gelar liga.
Tetapi ketika klub sebesar Aston Villa datang memanggil, menjadi sangat sulit bagi manajer mana pun untuk mengatakan tidak. Steven Gerrard memiliki dampak langsung di Villa Park dengan kemenangan 2-0 dalam pertandingan perdananya sebagai manajer klub melawan Brighton & Hove Albion.
Villa sekarang telah bangkit dari kekalahan beruntun dan berada di posisi 15 klasemen dengan koleksi 13 poin. Gerrard juga mengungkapkan ambisinya untuk membawa timnya menembus zona Eropa. Musim ini mungkin terlalu cepat untuk target itu, namun sepertinya Gerrard telah menyiapkan proyek jangka panjang.
MANCHESTER UNITED
Manchester United menjadi klub Premier League terbaru yang memecat manajer mereka.
Ole Gunnar Solskjaer memiliki periode terburuk di klub sebagai manajer dan berada di musim di mana para penggemar mengharapkan tim bisa bersaing untuk ke puncak klasemen.
Karir Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United berakhir setelah jeda internasional November menyusul kekalahan 4-1 di tangan Watford. Dan salah satu penyebabnya adalah dia kehilangan dukungan ruang ganti dan setelah beberapa penampilan buruk di liga, berarti sudah waktunya dia meninggalkan The Red Devils.
Klub tampaknya sedang berupaya memperbaiki segalanya dimulai dari penunjukkan Michael Carrick sebagai caretacker, dan kemudian merekrut Ralf Rangnick sebagai manajer sampai akhir musim.
SIAPA YANG BERIKUTNYA ?
Melihat maraknya pemecatan manajer di Premier League, bukan tidak mungkin ada manajer lainnya yang akan menyusul saat pergantian tahun atau pertengahan musim ini.
Sebut saja Sean Dyche yang timnya saat ini masih terjebak di zona degradasi dan berjarak tiga poin dari Leeds United yang ada tepat di zona aman terakhir.
Kemudian, beredar rumor cukup kencang bahwa masa depan Rafael Benitez di Everton dipertanyakan karena belum mampu membuat timnya bersaing minimal ke zona Eropa terakhir dari kualifikasi Premier League, terlebih lagi dia memiliki banyak pemain berkualitas.
Dan nama terakhir yang masa depannya masih dalam keraguan adalah Ralph Hasenhuttl sebagai manajer Southampton.
Setelah membawa The Saints bersaing di papan tengah dan didukung dengan penampilan atraktif timnya, pria berkebangsaan Austria itu tidak menunjukkan tanda-tanda lebih baik sejak awal musim ini. Terlebih lagi tim asuhannya masih dalam ancaman zona degradasi.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan