Crystal Palace 2-3 Manchester United
Pertandingan sepak bola seperti ini lah yang membuat Liga Primer sulit untuk diprediksi.
Para penggemar taruhan olahraga tau tim-tim yang akan bertandang ke Selhurst Park dapat menghadapi sebuah ujian menjebak, namun bursa taruhan selalu mengunggulkan Manchester United di pertandingan ini, khususnya melihat daftar cidera Palace.
Namun, ini adalah sebuah tim yang telah mengalahkan sang juara bertahan, Chelsea dan menahan sang calon juara, Manchester City, di kandang, jadi pasukan Jose Mourinho tidak akan meraih kemenangan mudah.
Palace juga tau bahwa kemenangan akan membuat mereka keluar dari zona degradasi, tempat mereka saat ini karena hasil-hasil pertandingan di akhir pekan.
Selanjutnya yang terjadi adalah Liga Primer dalam puncak keseruannya!
Mereka memulai pertandingan seperti sebuah tim yang mengerti bahwa mereka membutuhkan hasil positif dan usaha mereka berbuah, meskipun dengan sedikit keberuntungan, di menit ke-11 ketika tendangan Andros Townsend memantul badan Victor Lindelof dan kemudian masuk ke dalam gawang setelah Christian Benteke melakukan pergerakan dengan baik.
Itu adalah keberuntungan yang layak mereka dapat, dan sikap mereka dalam 45 menit awal pertandingan, yang berakhir dengan keunggulan tuan rumah, sangatlah luar biasa.
Namun, keseruannya belum dimulai.
Tiga menit setelah babak kedua dimulai dan Palace berada di alam mimpi saat mereka terlihat akan naik dari peringkat 18 ke peringkat 13 di papan klasemen.
Patrick van Aanholt mencetak gol dengan tenang, berkat menerima umpan dari tendangan bebas cepat Jeffrey Schlupp, dan telah membuat dua pertiga tribun penonton bergemuruh.
United harus segera mengejar dan melakukannya dalam enam menit, saat gol sundulan Chris Smalling memanfaatkan lemahnya penjagaan dari tuan rumah.
Itu adalah pemicu yang memulai tekanan dari kubu United, meskipun Palace tetap terlihat berbahaya dalam serangan balik.
Benteke hampir mencetak gol, dan kemudian sekali menghalau bola dari gawangnya sendiri sebelum Romelu Lukaku mencetak gol dengan tenang setelah usaha Alexis Sanchez memantul.
Sang pemain bernomor punggung sembilan United, yang telah membungkam orang-orang yang mengkritiknya dalam beberapa pekan terakhir, kembali mencetak gol dan the Eagles kini kembali di zona degradasi.
Namun, drama terus berlanjut.
Tepat setelahnya Palace seharusnya mampu kembali unggul bila David de Gea tidak melakukan penyelamatan gemilang yang menghalau usaha Benteke.
Bola memang tidak masuk ke dalam gawang, namun Benteke menunjukkan dalam pertandingan ini bahwa dirinya bisa menjadi pemain kunci, dalam perjuangan klubnya untuk selamat dari degradasi, di dua bulan terakhir musim ini.
Melihat permasalahan cidera mereka, hasil imbang seharusnya sudah sangat cukup untuk Palace, namun United—seperti halnya pada masa Sir Alex Ferguson—masih belum selesai.
Munculah Nemanja Matic, yang tendangannya dari tepi kotak penalty satu menit sebelum pertandingan berakhir menghancurkan hati Palace, dan memastikan gol pertamanya untuk United cukup spesial.
Itu adalah sesuatu yang dapat diraih dari investasi £40 juta di momen-momen krusial, dan gol tersebut sangatlah menyakitkan bagi Palace.
Jadi Matic dengan gol gemilang menit akhir penentu kemenangan yang dicetaknya membawa United kembali naik ke peringkat dua dan Hodgson patah hati saat Palace tetap berada di zona degradasi.
Namun, dengan para pemain mulai kembali dari cidera dan lebih banyak penampilan seperti ini, mereka layak mendapat lebih.
Untuk informasi terbaru mengenai olahraga, promosi dan pilihan taruhan dengan SBOBET, segera ke media sosial di akun Twitter, Google+, YouTube dan Facebook resmi kami. Kunjungi SBOBET dan bergabunglah dengan kami sekarang juga. Mulai pasang taruhan Anda!
Klik untuk pilihan taruhan sepak bola lainnya.
