Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Premier League: 3 hal yang membuat Liverpool gagal di musim ini 

Tiga Penyebab Kegagalan Liverpool di Musim ini  

Liverpool gagal total di semua kompetisi termasuk Premier League dan Champions League. Padahal setahun lalu, di Paris setelah kalah di final Cahmpions League, Jurgen Klopp mengatakan kepada pendukung Liverpool untuk memesan kamar hotel mereka untuk final tahun depan di Istanbul. Itu adalah tanggapan yang optimis dari seorang manajer yang selalu memandang positif tentang masa depan timnya dan percaya bahwa kesuksesan dapat dicapai melalui kerja keras.

Seluruh penggemar yang kadung memesan hotel di Istanbul tampaknya dapat meminta refund pada awal Februari lalu, ketika Liverpool secara mengejutkan tersingkir dari Champions League setelah menderita kekalahan kandang terberat mereka di Eropa, 5-2 melawan Real Madrid.

Malam itu di Anfield menandai berakhirnya peluang meraih trofi apapun dan menjadi kegagalan musim yang sangat telak bagi Klopp. Sekarang, sang bos telah bersumpah bahwa musim depan akan berbeda, dengan mengatakan bahwa Liverpool akan menjadi “diri kami yang normal” dan “pasti kami akan menjadi penantang lagi musim depan.”

Pada musimi ini, mereka tidak berada di fase empat besar Premier League, tersingkir dari kedua piala domestik di babak keempat, dan tersingkir dari Champions League di babak sistem gugur pertama.

Kekalahan kandang dari Leeds United, yang menang hanya dua kali tandang sepanjang musim, adalah titik terendah dalam musim yang telah mereka jalani. Kekalahan tandang yang totalnya ada delapan (jumlah yang sama dengan Everton) termasuk di Nottingham Forest dan Bournemouth.

Performa Liverpool sangat jauh dari target tim pada musim ini, “Kami memainkan musim yang buruk,” akui Klopp setelah pertandingan terakhir, pertandingan yang membuat Southampton yang sudah terdegradasi mencetak 21% dari gol mereka di kandang sepanjang musim.

Meninjau dengan tepat bagaimana dan di mana kesalahannya adalah pekerjaan yang sudah dilakukan Klopp dan staf pelatihnya secara internal selama berbulan-bulan.

Berikut adalah tiga penyebab kegagalan Liverpool di musim ini.


1. Gagal Merekrut Gelandang  

“Di mana perlunya seorang gelandang?” tanya Klopp Juli lalu. “Katakan padaku pemain [gelandang] seperti apa yang kita lewatkan?” dia bersikeras.

Mungkin tidak ada kata-kata yang menjadi bumerang seperti itu ketika para penggemar Liverpool duduk dan menyaksikan lini tengah mereka dilewati oleh semua pemain, dari pemain Leicester, Kiernan Dewsbury-Hall hingga pemain Southampton Kamaldeen Sulemana.

Jawabannya adalah Liverpool butuh pemain kuat dan cepat di lini tengah. Fabinho telah menurun pada akhir musim lalu, karena ia terus bermain di banyak permainan, sementara cedera Thiago dan permainan Jordan Henderson sudah dapat dibacai tim lawan. Klopp mengatakan bahwa beberapa masalah musim ini tidak dapat diprediksi, tetapi itu adalah klaim yang sangat kontroversial.

Gelandang Liverpool musim 2022/2023 di Premier League
Kegagalan Liverpool musim ini karena kurangnya perang gelandang

Sementara itu, Liverpool sebenarnya sudah berusaha mendatangkan gelandang, Klopp berusaha untuk membeli Aurelien Tchouameni tetapi gelandang Prancis tersebut memilih Real Madrid. Kesalahan Liverpool dan Klopp adalah tidak ada rencana B. Akhirnya, Arthur masuk dalam kepanikan di hari tenggat waktu seperti kedatangan Steven Caulker di Anfield di waktu lampau.

Liverpool kini telah mendatangkan Alexis Mac Allister setelah kalah dalam pertarungan merekrut Jude Belingham dengan Real Madrid, gelandang Argentina tersebut siap memberi kekuatan di lini tengah The Reds yang menjadi kelemahan mereka di musim lalu. Tak cukup Mac Allister, kabarnya Klopp masih ingin menambah satu hingga dua gelandang lagi ke Anfield.  


2.Tidak Mengambil Peluang untuk Perubahan 

Sebagian musim ini berjalan dengan jadwal yang terputus-putus karena Piala Dunia, ada juga jeda yang diperpanjang karena kepergian Ratu Elizabeth, ditambah jeda tiga minggu lainnya di bulan Maret dan beberapa jeda di lebih dari 10 hari.

Waktu pelatihan adalah apa yang terus-menerus diinginkan dan dibutuhkan oleh Klopp, tetapi istirahat ini tidak menghasilkan perbaikan setelahnya. “Kami berharap bisa menyelesaikannya lebih cepat,” akui Klopp setelah musim berakhir. “Tapi kami bekerja dengan manusia dan terkadang butuh waktu lebih lama.”

Akhirnya, perubahan dilakukan dengan benar-benar meningkatkan sisi teknikal, dengan Trent Alexander-Arnold pindah ke peran full-back-midfielder hybrid.  Klopp mengklaim timnya lebih baik setelah jeda Piala Dunia, tetapi sejak itu mereka mengalami kekalahan telak dari Brentford dan Wolves, tersingkir dari Piala FA oleh Brighton, kalah 5-2 melawan Real Madrid, kalah di Bournemouth, kalah 4-1 di Man City, dan berjuang keras untuk hasil  0-0 melawan Crystal Palace. 

Liga Negara UEFA
Spanyol
Italia
1X2 Spanyol @ 2.20
Bawah 2.25 @ 1.74
Total Gol 2-3 @ 1.85
Disclaimer: Odds telah sesuai pada saat penulisan.

3. Selangkah Lebih Maju lalu Mundur Dua Langkah

Bahkan ketika semuanya berjalan dengan baik, mereka segera diikuti oleh langkah mundur yang lebih besar. Seminggu setelah mengalahkan Man City di Anfield, mereka kalah di Nottingham Forest. Seminggu setelah mengalahkan Man United 7-0, mereka kalah di Bournemouth. Seminggu setelah kemenangan terakhir melawan Newcastle pada bulan Agustus, mereka dihajar 4-1 oleh Napoli.

Secara konsisten, Liverpool adalah tim yang paling tidak konsisten, kita tidak pernah tahu tim mana yang akan mengambil peran untuk permainan, karena umumnya mereka tampil di kandang dan di pertandingan besar, tetapi gagal tampil dengan baik terutama melawan tim yang seharusnya bisa mereka kalahkan.

Kekhawatiran adalah pertanyaan tentang mentalitas? Apakah mentalitas monster Klopp hilang? Dan ini adalah sesuatu yang pasti perlu ditangani.

Stefan Bajcetic muncul bagaikan cahaya bersinar yang muncul di tengah musim dia disebut-sebut sebagai pemain terbaik ke dua musim ini, setelah Allison yang berjibaku di bawah mistar dengan performa Liverpool yang buruk di musim ini. Bajcetic tidak masuk dalam daftar sembilan gelandang Klopp di pramusim dan hanya menjadi starter 13 kali, tetapi dia dengan mudah menjadi gelandang terbaik mereka musim ini. Remaja tersebut memulai tujuh pertandingan berturut-turut, kemudian meninggalkan tim karena cedera pinggul.

Klopp bersikeras bahwa peningkatan performa di akhir musim, 11 pertandingan tak terkalahkan, tidak memengaruhi rencananya untuk musim panas. Dan itu tentu pandangan tersebut harus terus dipegang oleh dirinya, yakni musim depan harus sangat berbeda.


 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung