Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID
Gareth Bale & Puiyi
FULHAM-WIDE-ID
PROMO-WIDE-ID
previous arrow
next arrow
 

Mengenal 7 Klub Pendiri PSSI, Mana Saja yang Berkompetisi di Liga 1?

Pernah mendengar kisah mengenai asal-usul berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dibentuk oleh tujuh klub sepak bola Indonesia pada saat itu? Semuanya dimulai dengan gagasan dari Soeratin Sosrosoegondo dan kesepakatan dari 7 klub sepak bola Indonesia yang pada akhirnya melahirkan PSSI.

Soeratin Sosrosoegondo memiliki alasan khusus ketika ia mengajak 7 klub untuk mendirikan PSSI, yaitu untuk menjadikan sepak bola sebagai sarana perlawanan terhadap penjajah pada masa tersebut. Oleh karena itu, para penggemar sepak bola Indonesia seharusnya memberikan penghargaan kepada Soeratin Sosrosoegondo atas tekadnya bersama tujuh klub tersebut yang menandai berdirinya PSSI.

Dengan berkat inisiatif tersebut, saat ini kita bisa dengan leluasa menikmati kompetisi sepak bola Liga 1. Mungkin tanpa peristiwa ini, kita tidak akan mengenal sepak bola dan tidak bisa menikmatinya hingga sekarang. Lalu, 7 klub apa saja yang memiliki peran penting dalam pendirian federasi sepak bola tertinggi di Indonesia ini? Bahkan, salah satunya mungkin tidak dapat mempertahankan eksistensinya. Berikut adalah ulasan SBOTOP tentang daftar nama 7 klub pendiri PSSI.


1. PERSIJA JAKARTA

Persija Jakarta adalah salah satu klub yang turut andil dalam pendirian PSSI. Klub ini memiliki basis penggemar yang besar yang dikenal dengan nama The Jakmania, dan saat ini masih berkompetisi di divisi tertinggi sepak bola Indonesia, yaitu Liga 1.

Pada tahun 2018, Persija Jakarta berhasil meraih gelar juara Liga 1 setelah beberapa tahun tanpa meraih prestasi, meskipun dalam sejarahnya, Persija Jakarta sering menjadi juara dalam kompetisi era perserikatan.

Selain itu, Persija Jakarta juga beberapa kali menjadi juara dalam turnamen pra-musim dan pernah mewakili Indonesia dalam ajang Piala Piala AFC. Tim yang dijuluki Macan Kemayoran ini selalu mendapatkan dukungan yang besar dari pendukung setianya, Jakmania, baik ketika bermain di kandang maupun tandang. Persija Jakarta tetap menjadi salah satu klub besar yang selalu menjadi sorotan dalam setiap pertandingannya dan selalu dinantikan oleh banyak penonton.


2. PERSIB BANDUNG

Klub yang sangat dicintai oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung, adalah klub yang mampu mandiri finansialnya setelah aturan melarang klub profesional menerima anggaran APBD. Klub dengan julukan Maung Bandung ini mampu menarik sponsor, menaikkan rating televisi, serta menarik banyak penonton ketika berlaga.

Persib Bandung merupakan salah satu klub yang memiliki kestabilan finansial yang sangat baik di antara klub-klub pendiri PSSI lainnya. Keberhasilan tim ini dalam mengelola manajemennya secara profesional telah memudahkan Persib Bandung untuk mendapatkan sponsor-sponsor besar yang mendukung eksistensinya.


3. PERSIS SOLO

Sebagai salah satu klub pendiri PSSI, Persis Solo, yang dikenal sebagai Laskar Sambernyawa, memiliki sejarah prestasi yang mengesankan. Klub ini pernah berada di kasta kedua sepak bola Indonesia, Liga 2, selama 13 tahun. Namun, pada akhir tahun 2021, Persis Solo berhasil menjadi juara Liga 2 dan berhasil promosi ke Liga 1.

Meskipun sempat lama berada di Liga 2, sejarah prestasi klub yang menjadi kebanggaan masyarakat Solo Raya ini tidak bisa dianggap remeh. Mereka pernah meraih tujuh gelar juara pada era perserikatan dari tahun 1930 hingga 1940. Setelah itu, prestasi mereka agak merosot, namun mereka kembali meraih gelar juara Divisi II pada tahun 1994, yang merupakan kasta ketiga pada masa itu.

Saat ini, Persis Solo telah kembali berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia bersama dengan tiga klub pendiri PSSI lainnya, yaitu Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya.


4. PSIM YOGYAKARTA

Klub yang berbasis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini menjadi tuan rumah saat PSSI dideklarasikan, yang tentunya membuat klub ini memiliki sejarah yang penting dalam pembentukan PSSI. Bahkan, Wisma PSIM sudah diakui sebagai monumen PSSI.

Meskipun sejak berdirinya pada tanggal 5 September 1929, PSIM Yogyakarta hanya dua kali meraih gelar juara dalam kompetisi, pertama sebagai juara perserikatan pada tahun 1932, dan kedua sebagai juara kedua dalam kompetisi Divisi 1 pada tahun 2005. PSIM Yogyakarta pada ajang Liga 2 tahun 2021 lalu berhasil melaju hingga semifinal, meskipun akhirnya hanya berhasil meraih prestasi sebagai juara empat, sehingga mengakhiri harapan untuk promosi bersama dengan pendiri PSSI lainnya, Persis Solo.


5. PERSEBAYA SURABAYA

Mirip dengan Persija Jakarta, klub yang dikenal sebagai Bajul Ijo ini memiliki sejarah yang sangat cemerlang sebagai juara di masa perserikatan. Saat itu, Persebaya Surabaya seringkali menjadi penyumbang pemain terbaik untuk tim nasional Indonesia. Tak hanya itu, klub ini mewakili Indonesia dalam Piala Champions Asia pada tahun 1998 dan 2005.

Persebaya Surabaya juga memiliki basis suporter yang besar di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Bonek (Bondo Nekat). Seiring berjalannya waktu, jumlah pendukung klub ini terus bertambah. Meskipun pada masa lalu memiliki citra negatif, suporter Persebaya Surabaya kini telah membuktikan bahwa mereka telah berubah menjadi lebih baik. Selain itu, klub ini pernah mengalami konflik dualisme di masa lalu.


6. PSM MADIUN

Dahulu, PSM Madiun dikenal dengan nama Madioensche Voetbal Bond (MVB), dan hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai tahun berdirinya. Namun, klub ini telah ada sejak tahun 1930, pada saat yang sama dengan pendirian PSSI. Sejarah klub ini juga mencatat adanya konflik dualisme pada tahun 1997, di mana PSM Madiun terbagi menjadi dua entitas, yaitu PSM Madiun Kabupaten dan PSM Madiun Kota.

Akhirnya, PSM Madiun Kabupaten mengubah namanya menjadi Persekama Madiun, sementara nama PSM Madiun tetap dipertahankan oleh PSM Madiun Kota. Sayangnya, PSM Madiun belum mampu bersaing secara signifikan dalam dunia sepak bola Indonesia, meskipun berkompetisi di level kasta ketiga. Hal ini telah menyebabkan nama PSM Madiun semakin meredup, berbeda dengan lima pendiri PSSI lainnya yang masih aktif berperan dalam sepak bola Indonesia.


7. PPSM MAGELANG

Meskipun menjadi salah satu pendiri PSSI, PPSM Magelang hingga saat ini belum pernah mencapai prestasi yang signifikan dalam kompetisi sepak bola Indonesia. Meski begitu, klub ini tetap memiliki kelompok suporter yang sangat berdedikasi.

Seperti halnya dengan Persebaya Surabaya dan PSM Madiun, PPSM Magelang juga pernah mengalami konflik dualisme antara tahun 2011 hingga 2013, dan saat ini berkompetisi di Liga 2. Klub yang dijuluki Macan Tidar ini menempati peringkat enam dalam grup IV pada ajang Divisi Utama tahun 2014, dan stadion kandangnya terletak di Stadion Moch Soebroto, Magelang.


 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung