Chile 0-1 Jerman
Itulah alasan kenapa mereka adalah sang juara dunia!
Mereka mungkin telah meninggalkan para pemain kunci di negaranya, mereka juga mungkin hanya mendapat sedikit penguasaan bola baik di pertandingan semi final maupun final, namun mereka selalu berhasil mendapatkan cara untuk memenangkan pertandingan sepak bola, bahkan ketika mereka tidak dapat bermain baik.
Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas Jerman, yang mendapat Piala Konfederasi pertamanya – dan ini merupakan tim B mereka!
Kini kembali ke peringkat teratas di dunia, hanya sedikit penggemar taruhan olahraga yang akan bertaruh melawan mereka.
Chile mendominasi sebagian besar pertandingan, dan mereka seharusnya berhasil.
Melihat pasukan mereka memiliki pemain yang lebih berpengalaman dibandingkan Jerman.
Namun di St Petersburg, anak asuh Joachim Low memiliki mental juara, keunggulan fisik, keyakinan bahwa mereka dapat menang, dan mereka dapat memanfaatkan kelemahan lawan.
Dan dengan tim muda ini membuktikan kemampuan mereka, tepat tiga hari setelah negara mereka menjadi juara Eropa U-21, bibit-bibit pemain bakat Jerman sepertinya akan terus berdatangan.
Begitu pula dengan kontroversi yang menyelimuti sistem VAR (asisten wasit virtual).
Jika yang berwajib harus mengambil suatu pelajaran dari turnamen ini, itu adalah bahwa sistem ini belum berjalan dengan baik dan hampir merusak permainan yang kita cintai.
Gonzalo Jara hanya mendapat kartu kuning setelah sikunya secara terang-terangan mengenai wajah Timo Werner di tengah babak kedua adalah bukti akan hal itu.
Gol penting tercipta setelah 20 menit dan merupakan gol ketiga Lars Stindl pada turnamen ini.
Marcelo Diaz melakukan kecerobohan di ujung kotak penalti dan Werner memberi umpan kepada Stindl yang hanya perlu memasukkan bola ke gawang yang kosong.
Meksipun gol keduanya dalam sepuluh hari ketika melawan Chile membuat Stindl menjadi pencetak gol terbanyak secara bersama-sama di Piala Konfederasi, Werner meraih sepatu emas dikarenakan berhasil menjadi pencetak gol terbanyak yang paling banyak memberikan umpan.
Dalam pertandingan yang sangatlah seru ini, Chile terus melakukan percobaan dan tidak ada yang dapat meragukan kemampuan mereka.
Namun mereka terlihat kekurangan semangat yang dimiliki oleh pasukan Jerman.
Anak asuh Low mungkin merupakan yang paling muda di Piala Konfederasi, dengan umur rata-rata yang hanya 24 tahun, namun mereka telah membuktikan bahwa usia muda tidaklah menghambat kesuksesan.
Sampai musim panas yang akan datang, Auf Wiedersehen to Russia!
Untuk informasi terbaru mengenai olahraga, promosi dan pilihan taruhan dengan SBOBET, segera ke media sosial di akun Twitter, Google+, YouTube dan Facebook resmi kami. Kunjungi SBOBET dan bergabunglah dengan kami sekarang juga. Mulai pasang taruhan Anda!
Klik untuk pilihan taruhan sepak bola lainnya.
