Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID
Gareth Bale & Puiyi
FULHAM-WIDE-ID
PROMO-WIDE-ID
previous arrow
next arrow
 

Meninjau Perjalanan Jerman di Euro 2020 Sejauh Ini

Banyak hal yang bisa diceritakan tentang bagaimana Jerman mengakhiri pertandingan babak penyisihan grup Euro 2020 melawan Hungaria.

Setelah mendapatkan sepak pojok di menit-menit terakhir, Toni Kroos dan Thomas Muller memanfaatkan sejumlah peluang dan pada akhirnya, Jerman lolos ke babak gugur berkat gol dari Kai Havertz dan Leon Goretzka.

Namun itu tidak terlihat pasti sampai menit terakhir dari hasil imbang 2-2 melawan Hungaria, tim yang berjuang keras melawan salah satu raksasa Eropa di ‘Grup Neraka’.

Pada malam yang diiringi hujan di kota Munich, Hungaria unggul dua kali melalui Adam Szalai, yang mencetak satu gol dan memberikan satu assist, dan tim asuhan Joachim Low harus berjuang untuk mengejar ketinggalan pada dua kesempatan.

Dan hasil imbang yang didapat Jerman menjadi bukti bagaimana mereka sedang tidak baik-baik saja, tetapi tampaknya para pemain bintang memiliki dorongan secara mentalitas.

Sementara Hungaria menunjukkan performa yang didukung oleh kekuatan pertahanan, masalah Jerman hampir sama dengan lawan yang dihadapi.

Para pemain seperti Ilkay Gundogan, Serge Gnabry dan Leroy Sane memiliki banyak sentuhan bola tetapi gagal memanfaatkan beberapa peluang bagus. Garis pertahanan tim yang tinggi jadi bumerang di babak kedua setelah Jerman mencetak gol, ketika Manuel Neuer salah antisipasi bola.

Bahkan Robin Gosens yang tampil impresif melawan Portugal sebelumnya, tiba-tiba ‘hilang di lapangan’ dan itu menjadi sebuah contoh baru dari pertarungan individu para pemain Jerman dengan inkonsistensi.

 

Tahun yang mengecewakan bagi Jerman

Penampilan luar biasa dari Die Mannschaft tentu saja tidak mengejutkan. Setelah memenangkan Piala Dunia 2014, tim mengalami pasang-surut sejak tersingkir lebih awal di Piala Dunia 2018. Bahkan setahun terakhir, Jerman seperti belum menemukan ritme yang tepat.

Semuanya dimulai pada bulan September tahun lalu, ketika tim kembali bermain setelah jeda Covid-19.

Pertama ada hasil imbang 1-1 melawan Spanyol di UEFA Nations League, tentu saja tidak memalukan namun hasil imbang 1-1 melawan Swiss yang membuat para penggemar khawatir. Kemudian ada hasil imbang 3-3 melawan Turki di Cologne.

Kemudian kalah 6-0 di tangan Spanyol pada bulan November di Seville membuat pelatih Joachim Low dipanggil oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman. Beberapa kemenangan menyusul, sebelum kalah 2-1 dari Makedonia Utara di kualifikasi Piala Dunia 2022 pada bulan Maret tahun ini.

Tidak mengherankan jika Low mendapat banyak kritik dari berbagai kalangan dalam beberapa tahun terakhir karena kurangnya fleksibilitas, yang akhirnya menjadi petunjuk dan mengumumkan Euro 2020 akan menjadi turnamen terakhirnya sebagai pelatih tim nasional Jerman.

Kemudian, dia kembali menyebutkan nama Thomas Muller dan Mats Hummels ke tim setelah dua tahun berlalu, dua pemain berpengalaman yang cukup impresif di level klub.

 

Sekilas beberapa hasil pertandingan Jerman

Kualifikasi Euro 2020: Jerman memiliki jalan terjal di babak kualifikasi untuk mencapai putaran final Euro 2020 dan lini depan yang kuat membantu mereka lolos dengan catatan tujuh kemenangan dan sekali kalah (4-2 melawan Belanda) dalam delapan pertandingan. Hasil itu membuat mereka memuncaki grup dengan koleksi 21 poin, unggul dua poin dari Belanda dan unggul delapan poin dari Irlandia Utara.

 

Euro 2020: Jerman tampil di bawah standar saat babak penyisihan grup, kalah dari Perancis dan imbang dengan Hungaria, tetapi mereka sukses mengamankan posisi kedua berkat kemenangan 4-2 atas Portugal. Hasil itu melanjutkan tahun yang aneh bagi Jerman jika melihat kekalahan 2-1 dari Makedonia Utara di kualifikasi Piala Dunia 2022.

 

Taktik

Kai Havertz jadi ujung tombak Jerman di Euro 2020
Kai Havertz telah mencetak dua gol di Euro 2020

Dalam turnamen terakhirnya sebagai pelatih, Joachim Low memilih untuk bermain dengan tiga bek tengah yang terdiri dari Mats Hummels, Antonio Rudiger dan Matthias Ginter. Mengapit mereka di posisi bek sayap adalah Robin Gosens di sisi kiri yang tampil cukup bagus dan Kimmich yang sama briliannya untuk mengisi sisi kanan.

Lebih jauh ke depan, duo lini tengah telah dibentuk untuk membantu Jerman mengontrol penguasaan bola dengan kehadiran Toni Kroos dan Ilkay Gundogan, meskipun keduanya mendapat kritikan karena jarang membantu pertahanan. Sedangkan ada kejutan di lini depan karena Timo Werner tidak menjadi pilihan utama. Sebaliknya, Gnabry telah bermain sebagai ‘false 9’ didukung Kai Havertz dan Thomas Muller.

 

Formasi (3-4-2-1): Manuel Neuer; Matthias Ginter, Mats Hummels, Antonio Rudiger; Joshua Kimmich, Ilkay Gundogan, Toni Kroos, Robin Gosens; Thomas Muller, Kai Havertz, Serge Gnabry

 

Pemain terbaik yang dibawa Jerman ke Euro 2020:

Manuel Neuer: Ingat pada tahun 2018 ketika semua orang menganggap Neuer sebagai kiper yang gagal? Sejak saat itu, pemain berusia 35 tahun ini telah sepenuhnya memulihkan kebugarannya dan memantapkan kembali dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di planet ini baik dengan bola di kakinya maupun dalam menjaganya agar tidak membobol gawang. Neuer telah mencatatkan 24 clean sheet di Bundesliga sejak awal musim lalu, sementara dia menyelamatkan timnya dalam banyak situasi sulit. Sebagai salah satu dari sedikit pemain di skuat ini dengan pengalaman memenangkan turnamen besar di tingkat internasional, dia juga memberi rasa aman bagi pasukan Joachim Low.

 

Joshua Kimmich: Setelah tampil bagus di lini tengah Bayern Munich, Joshua Kimmich kembali ke sayap kanan musim panas ini bersama tim nasional Jerman. Masih memiliki kemampuan dalam bertahan, Kimmich juga menunjukkan kualitas saat menggiring bola, membelah pertahanan terbuka dan menjaga timnya terus bermain ofensif dengan passing presisi dan ketenangannya. Pemain berusia 26 tahun ini memiliki 14 assist dari 34 pertandingan di Bundesliga dan Liga Champions musim lalu, sementara kecenderungannya dalam melepaskan tembakan jarak jauh nan akurat jadi pembeda Jerman di turnamen.

 

Serge Gnabry: Serge Gnabry telah melakukan pekerjaan yang luar biasa setelah gagal total bersama Arsenal. Lebih dari sekadar pemain yang memiliki kecepatan, Gnabry dapat mengecoh pemain bertahan lawan dengan dribbling yang dinamis, sementara dia juga ahli dalam menempatkan posisi di depan gawang lawan. Dengan catatan 16 gol dalam 25 pertandingan, rekor Gnabry untuk tim nasional Jerman sejauh ini sangat mencengangkan. Bahkan kemampuannya untuk bertukar posisi antara penyerang sayap dan tengah membuatnya sangat tidak terduga bagi pertahanan tim lawan.

Mau tahu berita terbaru dan segala hal terkait Euro 2020? Simak update terbaru hanya di SBOTOP.

 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Tinggalkan komentar

Chat Langsung