Euro 2020 memasuki babak delapan besar yang menampilkan beberapa tim favorit dan beberapa tim kejutan yang tak terduga dengan segala langkahnya.
Namun untuk tim-tim yang telah tersingkir, ternyata memberikan determinasi yang luar biasa sepanjang pertandingan di turnamen dan bahkan layak dipuji meskipun tidak bisa melangkah jauh.
Misalnya Finlandia yang memberi kejutan di pertandingan awal meskipun gagal lolos dari babak penyisihan grup karena hanya kalah secara pengalaman, lalu Hungaria yang tampil impresif meskipun kehilangan salah satu pemain andalan dan nyaris lolos ke babak 16 besar, Austria yang menjadi tim underdog sesungguhnya yang nyaris ke babak delapan besar dan terakhir adalah Swedia yang bisa saja melangkah jauh seandainya tidak kebobolan di menit akhir.
Finlandia
Finlandia tiba di Euro 2020 dengan penuh optimisme dan harapan. Mereka telah menunjukkan motivasi tanpa menyerah pada tahap kualifikasi dan berkaca pada apa yang dicapai Islandia di masa lalu. Huuhkajat berada di grup yang sulit tetapi mereka ada di sana untuk menjawab keraguan.
Markku Kanerva adalah pelatih yang sangat terorganisir. Dia membawa timnya finish di atas Yunani, Bosnia-Herzegovina, Armenia dan Liechtenstein di kualifikasi, dan mencetak 16 gol. Finlandia hanya kebobolan 10 kali. Kemampuan pelatih untuk beralih dari 4-4-2 ke 5-3-2 tergantung pada permainan sangat membantu.
Salah satu pemain yang mereka andalkan adalah Teemu Pukki. Dia memiliki banyak pengalaman setelah membela Sevilla, Schalke dan Celtic. Di kualifikasi, dia mencetak 10 dari 16 gol yang ditorehkan Finlandia.
Lalu bagaimana akhir perjalanan Finlandia di Euro 2020? Meskipun memenangkan pertandingan awal melawan Denmark dengan skor 1-0, mereka tersingkir di babak penyisihan grup setelah kalah dalam dua pertandingan berikutnya (kalah 0-1 dari Rusia dan kalah 0-2 dari Belgia).
Hungaria
Hungaria mengimbangi sang juara bertahan Portugal selama 84 menit. Mereka bermain imbang melawan dua juara dunia terakhir, setelah unggul total tiga kali melawan Perancis dan Jerman. Pasukan Marco Rossi nyaris menyingkirkan Jerman dari Euro 2020 dan lolos dari Grup F. Namun singkat kata adalah ‘tak terlupakan’.
Sebagai rincian di babak penyisihan grup, Hungaria kalah 0-3 dari Portugal, imbang 1-1 dengan Perancis dan imbang 2-2 dengan Jerman.
Apa hal positifnya? Hungaria sangat kompak dalam pertahanan, dibantu dengan kecakapan lini tengah yang ulet, yang tingkat kerjanya sangat mengejutkan. Mereka tidak melancarkan serangan sebanyak yang mereka inginkan tetapi masih bisa mencetak tiga gol indah. Hungaria adalah sebuah tim yang kompak.
Kemudian selama dilatih Rossi, Hungaria menjadi tim yang kompak, disiplin dan tangguh. Sebuah tim yang bermain dengan hati dan bisa menyakiti tim besar. Ditambah lagi masa depan Hungaria juga cerah karena ada banyak talenta muda seperti Attila Szalai, Andras Schafer, Roland Sallai, Szabolcs Schon dan Dominik Szoboszlai.
Austria
Austria pulang dengan kepala tegak setelah menjalani turnamen bersejarah. Mereka tidak hanya merayakan kemenangan perdana di putaran final Euro, tapi juga mencapai babak gugur untuk pertama kalinya, di mana mereka benar-benar tampil dewasa.
Meskipun kalah 2-1 dari Italia di babak 16 besar setelah perpanjangan waktu di Wembley Stadium, penampilan berani mereka membuat para penggemar memimpikan hal yang mustahil dan mengembalikan kepercayaan pada tim nasional.
Sedangkan saat menjalani babak penyisihan grup, Austria lolos berkat menang 3-1 atas Makedonia Utara dan atas Ukraina dengan skor 1-0. Namun kalah 2-0 di tangan Belanda.
Apa hal positifnya? Pelatih Franco Foda mendapat banyak kritik di masa lalu karena pendekatannya di atas lapangan, tetapi penyesuaian taktisnya membuahkan hasil di Euro 2020. Keputusan untuk memainkan David Alaba di jantung pertahanan melawan Makedonia Utara, diikuti oleh pendekatan yang lebih agresif melawan Ukraina dan memainkan Florian Grillitsch di lini tengah benar-benar membuahkan hasil.
Perjalanan Austria di Euro 2020 pun terbilang sukses dan seharusnya memberi mereka kepercayaan diri untuk kembali ke jalur setelah awal yang tidak mulus di kualifikasi Piala Dunia. Sudah 24 tahun sejak penampilan terakhir mereka di panggung dunia saat turnamen dimulai November 2022.
Swedia
Swedia memenangkan babak penyisihan grup dan tidak terkalahkan selama 90 menit tetapi perjalanan mereka di Euro 2020 berakhir setelah kejutan di perpanjangan waktu melawan Ukraina di babak 16 besar.
Sedangkan di babak penyisihan grup, catatan milik Swedia adalah imbang 0-0 dengan Spanyol, menang 1-0 atas Slovakia dan menang 3-2 atas Polandia.
Apa hal positifnya? Dari awal hingga akhir, Robin Olsen tampil luar biasa di bawah mistar gawang. Kemudian juga Alexander Isak menjadi andalan di setiap pertandingan meskipun usianya masih sangat muda. Kecerdasan dan tekniknya membuktikan bahwa dia adalah mimpi buruk para pemain bertahan lawan. Kemudian ada juga nama Dejan Kulusevski yang menunjukkan visi dan keinginan untuk membawa timnya menang.
Yang jelas segalanya tampak cerah bagi Swedia untuk beberapa tahun kedepan. Semua pemain yang disebutkan memiliki masa depan yang menjanjikan berkat pengalaman sejak usia muda. Dan pengalaman yang diperoleh kali ini, termasuk babak perpanjangan waktu, akan memberi tim ini kesiapan baru untuk turnamen besar berikutnya.
Mau tahu berita terbaru dan segala hal terkait Euro 2020? Simak update terbaru hanya di SBOTOP.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan