Musim pertama format baru Liga Champions UEFA yang melibatkan 36 tim dengan sistem klasemen tunggal berjalan dengan sangat menarik, mencapai puncaknya pada malam terakhir fase grup yang dimainkan serentak. Seperti yang diharapkan, banyak drama dan kejutan terjadi, terutama ketika banyak tim besar mengalami nasib yang kurang baik.
Namun, di tengah kegagalan beberapa klub top, muncul beberapa tim yang tidak terduga dan berhasil mengukir sejarah dengan lolos ke babak selanjutnya. Tim-tim seperti Aston Villa, Lille, Brest, Celtic, dan Club Brugge membuktikan bahwa kejutan itu masih bisa terjadi di pentas Eropa. Berikut ulasan SBOTOP selengkapnya
LILLE
Lille memulai perjalanan mereka di Liga Champions UEFA dengan cukup sulit. Mereka hampir gagal untuk lolos ke fase grup setelah menghadapi Fenerbahce dan Slavia Praha di babak kualifikasi. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya mereka berhasil melaju ke fase grup, meski sempat dihantam serangkaian hasil buruk di awal.
Kekalahan 0-2 dari Sporting CP memulai rentetan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi. Namun, tim asuhan pelatih Bruno Génésio menunjukkan kebangkitan yang luar biasa dengan menaklukkan Real Madrid 1-0 pada laga berikutnya dan bahkan mengejutkan dengan kemenangan 3-1 atas Atletico Madrid meski menurunkan sejumlah pemain muda.
Kemenangan ini banyak dipengaruhi oleh keputusan pelatih untuk mempercayakan pemain-pemain muda dalam pertandingan besar, termasuk Ayyoub Bouaddi yang tampil melawan Real Madrid di hari ulang tahunnya yang ke-17. Kiper muda mereka, Lucas Chevalier, juga memainkan peran penting dengan performa gemilang di bawah mistar gawang. Lille terus menunjukkan ketangguhan, terutama saat mengalahkan Feyenoord 6-1 di laga penentuan yang membawa mereka lolos ke babak 16 besar, menggeser AC Milan dan Atalanta.
ASTON VILLA
Aston Villa kembali ke Liga Champions UEFA setelah 42 tahun, sebuah pencapaian luar biasa bagi klub Premier League ini. Walaupun di awal banyak yang meragukan kemampuan Villa untuk bersaing di Eropa, tim ini membuktikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan besar.
Dimulai dengan tiga kemenangan beruntun, termasuk kemenangan dramatis 1-0 atas Bayern Munich, Aston Villa menampilkan permainan percaya diri yang luar biasa. Jhon Durán, dengan gol fantastisnya, dan Morgan Rogers yang tampil brilian, menjadi bintang dalam perjalanan Villa menuju babak 16 besar.
Namun, perjalanan Aston Villa tak selalu mulus. Mereka menghadapi tantangan berat di beberapa laga tandang, termasuk kekalahan dan situasi kontroversial.
Salah satu momen yang paling diingat adalah saat mereka menang 4-2 atas Celtic di laga terakhir fase grup, dengan Rogers mencetak hat-trick. Meski sempat kesulitan, Aston Villa mampu menavigasi rintangan dan akhirnya memastikan diri melangkah ke babak berikutnya, mengubah ekspektasi banyak orang tentang kemampuan mereka di Eropa.
BREST
Brest menjadi salah satu tim kejutan terbesar dalam kompetisi ini. Tim yang hanya finish di peringkat ke-14 Ligue 1 pada musim 2022/2023 ini berhasil menembus babak grup Liga Champions UEFA setelah menampilkan performa luar biasa di fase kualifikasi.
Meski banyak yang meragukan mereka, Brest berhasil menampilkan permainan solid dengan strategi bertahan yang rapat dan serangan balik cepat. Mereka memanfaatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan poin, bahkan tanpa banyak melakukan pergerakan signifikan di bursa transfer musim panas.
Kehilangan beberapa pemain kunci dan ketidakmampuan untuk bermain di stadion mereka sendiri tidak membuat Brest menyerah. Mereka terus berjuang, dan meskipun menghadapi banyak kesulitan, termasuk masalah cedera pemain, mereka berhasil melangkah ke babak knockout.
Kiper mereka, Marco Bizot, menjadi salah satu pahlawan utama, dengan sejumlah penyelamatan krusial yang menjaga peluang tim tetap hidup. Performa luar biasa Bizot ini sangat penting dalam memastikan Brest tetap kompetitif dan lolos ke babak 16 besar.
CELTIC
Celtic mungkin tidak sepopuler dulu di Liga Champions UEFA, tetapi mereka membuktikan bahwa mereka masih bisa bersaing di panggung Eropa. Dengan sejarah yang kaya, namun jarang meraih kesuksesan dalam dekade terakhir, mereka akhirnya kembali menunjukkan kualitas mereka.
Bermain impresif di fase grup, Celtic mengumpulkan 12 poin yang cukup untuk memastikan diri lolos, meskipun mereka sempat kalah telak 1-7 dari Borussia Dortmund pada pertandingan pertama. Kemenangan luar biasa mereka atas Leipzig diikuti oleh penampilan memukau dari kiper Kasper Schmeichel yang menjadi benteng utama Celtic dalam sejumlah pertandingan.
Namun, yang paling berkesan adalah penampilan gemilang Nicolas Gerrit Kühn yang mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 atas RB Leipzig. Celtic juga menampilkan mentalitas baja saat menahan imbang Club Brugge 1-1 berkat gol bunuh diri aneh dari Cameron Carter-Vickers yang memberi Celtic tambahan poin penting.
CLUB BRUGGE
Club Brugge adalah tim yang sudah cukup berpengalaman di Liga Champions UEFA, namun musim ini mereka menunjukkan sisi yang berbeda. Mereka memainkan sepak bola yang sangat terorganisir dan solid, dengan konsistensi dalam line-up yang mereka turunkan di setiap pertandingan.
Meskipun tidak memiliki pemain bintang yang mencolok, mereka tampil kompak dan mampu mengejutkan lawan-lawannya. Dengan Hans Vanaken sebagai motor serangan di lini tengah, Brugge mampu mengalirkan bola dengan sangat baik dan menciptakan peluang-peluang berbahaya.
Meskipun hasil akhir mereka tidak selalu sempurna, tim ini menunjukkan bahwa dengan permainan kolektif yang solid, mereka mampu bersaing dengan tim-tim besar. Namun, sedikit keberuntungan juga turut berperan dalam perjalanan mereka, termasuk saat mereka menang 1-0 atas Aston Villa berkat keputusan penalti yang kontroversial.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan