Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

EURO 2024 DDAY – ID
Gareth Bale
OFFICIAL AMBASSADOR
FULHAM-WIDE-ID
PROMO-WIDE-ID
previous arrow
next arrow
 

7 Kapten Terbaik Dalam Sejarah Liga Champions UEFA

countdown banner

Liga Champions UEFA adalah turnamen antar klub sepak bola Eropa yang bergengsi dan menarik perhatian dunia karena menghadirkan banyak pertandingan serta para pemain kelas dunia.

Hal menarik lainnya dari Liga Champions UEFA adalah peran kapten tim yang memiliki tugas berat untuk membawa rekan-rekannya untuk memenangkan pertandingan, membalikkan keadaan dari situasi tertinggal hingga memenangkan turnamen.

Namun tidak semua kapten tim mampu melakukannya karena ada berbagai faktor, misalnya mentalitas seorang pesepakbola yang menjadi kapten hingga bagaimana dia menjadi penyambung antara strategi pelatih dan permainan di atas lapangan.

Dan mengenai hal itu, Liga Champions UEFA sering menghadirkan sosok kapten tim yang luar biasa. Namun ada 7 yang terbaik seperti yang diulas SBOTOP berikut ini:

 

DIDIER DESCHAMPS

Didier Deschamps adalah legenda sepak bola Perancis, seorang kapten dan pelatih yang berhasil memenangkan Piala Dunia.

Bermain di lini tengah, Didier Deschamps membawa Olympique Marseille meraih gelar Liga Champions UEFA pertama dan satu-satunya pada tahun 1993.

Olympique Marseille adalah klub Perancis pertama yang memenangkan kompetisi Eropa, dan itu adalah kemenangan mengejutkan mengingat mereka mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 di Munich.

Didier Deschamps kemudian pindah ke Inggris, di mana dia mencetak satu-satunya gol dalam kompetisi, membela Chelsea dan tampil luar biasa di sana.

 

MATTHIAS SAMMER

Merupakan gelandang bertahan pekerja keras, Matthias Sammer membawa Borussia Dortmund meraih gelar Liga Champions UEFA pada tahun 1997, dimana pertandingan itu BVB mengalahkan Juventus dengan skor 3-1.

Sebelumnya, Borussia Dortmund selalu menjadi bayang-bayang di bawah Bayern Munich. Namun memenangkan turnamen Eropa menjadi poin tersendiri apalagi mereka menang di Olympiastadion yang ada kota Munich.

Tak hanya mendapatkan penghargaan secara tim, kontribusi Matthias Sammer untuk Borussia Dortmund juga diganjar dengan penghargaan Ballon d’Or.

 

JAVIER ZANETTI

Sering diremehkan di semua kompetisi, Javier Zanetti menunjukkan bahwa anggapan banyak orang adalah salah setelah memenangkan Liga Champions UEFA pada tahun 2010.

Terlebih lagi, dia menjadi salah satu pemain kunci ketika Inter Milan sukses menyabet treble winners alias Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions UEFA pada musim 2009/2010.

Salah satu yang paling diingat dari Javier Zanetti pada musim itu adalah ketika dia memimpin rekan setimnya untuk membalikkan keadaan melawan Barcelona di leg kedua babak semifinal Liga Champions UEFA yang menghasilkan final dan juga sejarah baru bagi sepak bola Italia. 

 

CARLES PUYOL

Carles Puyol adalah ‘Mr. Barcelona’ dalam segala hal. Dia menjadi kapten timnya untuk dua gelar Liga Champions UEFA, yang keduanya melawan klub asal Inggris.

Kemenangan 2-1 atas Arsenal di Paris adalah gelar Eropa pertama Barcelona dalam 14 tahun. Kemenangan 2-0 atas Manchester United tiga tahun kemudian memastikan status Carles Puyol sebagai legenda Barcelona.

 

STEVEN GERRARD

Steven Gerrard adalah jiwa Liverpool selama 15 tahun dan usahanya untuk membawa timnya menjadi juara adalah sesuatu yang tak terbantahkan.

Gelandang asal Inggris itu mungkin hanya mengangkat trofi Eropa satu kali, tetapi itu bukan karena kurangnya semangat dan kualitasnya untuk tidak pernah menyerah dan mencetak gol-gol penting.

Itu terbukti pada banyak kesempatan tetapi yang paling mencolok adalah final Liga Champions UEFA pada tahun 2005 yang tampaknya pertandingan akan berakhir di babak pertama.

Steven Gerrard bermain luar biasa dan membuka skor pertama untuk Liverpool melawan AC Milan, sampai akhirnya mentalitas pemenangnya menular ke rekan setimnya dan akhirnya memaksa pertandingan berakhir 3-3 dan dilanjutkan ke adu penalti.

Dalam momentum tersebut, dia juga mampu membangkitkan rasa percaya rekan setimnya dan akhirnya meraih gelar Eropa ke-5 dalam sejarah klub.

 

SERGIO RAMOS

Sergio Ramos mungkin bukan pemain yang disukai semua orang karena sifatnya di lapangan dengan ciri khas permainan keras.

Namun tidak ada keraguan pengaruhnya di Real Madrid, di mana dia memenangkan turnamen Eropa empat kali dalam tujuh tahun dan menjadi kapten mereka dalam tiga kemenangan tersebut.

Sergio Ramos cetak sejarah di Liga Champions UEFA
Sergio Ramos memenangkan empat trofi Liga Champions UEFA

Tiga gol berturut-turut (2016-2018) adalah pertama kalinya di era Liga Champions UEFA di mana tim mana pun pernah sukses secara beruntun, apalagi tiga kemenangan beruntun.

Dalam kemenangan pertamanya di tahun 2014, Sergio Ramos mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir yang krusial saat Atletico Madrid nyaris memenangkan turnamen untuk pertama kalinya. Real Madrid akhirnya menang dengan skor 4-1 di perpanjangan waktu.

Dua tahun kemudian, dia mencetak gol lagi di waktu normal dan kemudian tetap tenang sekaligus mencetak gol dalam adu penalti yang menentukan dalam perjalanan mereka menuju kemenangan atas lawan yang sama.

12 bulan kemudian, Sergio Ramos menjadi kapten Real Madrid untuk meraih kemenangan 4-1 atas 10 pemain Juventus dan kemudian membantu mengalahkan Liverpool pada 2018, dimana periode itu The Reds tampil luar biasa di semua kompetisi.

Apakah dia akan kembali sukses dalam turnamen itu bersama Paris Saint-Germain masih jadi pernyataan. Namun yang pasti dia adalah legenda Real Madrid.

 

PAOLO MALDINI

Paolo Maldini telah mengangkat trofi Liga Champions UEFA lima kali pada tahun 1989, 1990, 1994, 2003 dan 2007, dengan dua kali terakhir sebagai kapten AC Milan.

Dia telah memenangkan turnamen ini dalam format Piala Eropa yang lebih sederhana pada tahun 1989 dan 1990 menjelang era Liga Champions UEFA pada tahun 1994 dan malam ketika Barcelona memiliki para bintang seperti Stoichkov, Romario dan Guardiola asuhan Johan Cruyff dan ditaklukkan dengan mudah.

14 tahun kemudian, Paolo Maldini masih bersama Rossoneri dan kembali menjadi juara Eropa. Dia tetap di sana hingga hari ini sebagai direktur teknis AC Milan dan menginspirasi pesepakbola generasi berikutnya.

Bahkan dengan aksi dan kepemimpinannya di atas lapangan, termasuk kharismanya di luar lapangan, namanya terus menginspirasi nama-nama terkemuka di dunia sepak bola.

 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Tinggalkan komentar

Chat Langsung